Memahami Mapping Relasi di Hibernate
25 Feb 2016Salah satu permasalahan yang sulit dipahami pada saat belajar Hibernate adalah mapping relasi. Oleh karena itu, pada artikel kali ini, kita akan membahas berbagai konsep relasi database, bagaimana cara mappingnya, dan apa konsekuensinya.
Sebelum masuk ke mapping relasi, terlebih dulu kita pahami masalah relasi aggregation dan composition. Kedua relasi ini skema databasenya sama, tapi berbeda perlakuan dalam kode programnya.
Aggregation vs Composition
Relasi aggregation artinya mengumpulkan atau mengelompokkan beberapa benda menjadi satu. Misalnya Mahasiswa
mengambil beberapa MataKuliah
dalam satu semester. Atau Karyawan
tergabung dalam satu Divisi
atau Departemen
dalam perusahaan. Karakteristik utama aggregation adalah masing-masing benda tersebut bisa berdiri sendiri. Artinya, walaupun tidak tergabung dalam Divisi
manapun, objek Karyawan
tetap ada dalam sistem. Demikian juga walaupun tidak ada Karyawan
dalam Divisi
tertentu, datanya tetap ada dalam sistem.
Dengan demikian, siklus hidup objek yang tergabung dalam relasi aggregation tidak saling mempengaruhi. Kita bisa menghapus salah satu Mahasiswa
tanpa mempengaruhi MataKuliah
. Demikian juga sebaliknya, kita bisa menghapus MataKuliah
tertentu, sedangkan data Mahasiswa
tetap ada.
Dalam notasi UML, relasi aggregation ini ditulis dengan belah ketupat berwarna putih. Dalam desain database, relasi aggregation ini disebut juga dengan istilah non identifying relationship.
Relasi composition artinya gabungan beberapa benda menjadi satu benda utuh. Misalnya, satu Transaksi
di minimarket terdiri dari banyak TransaksiDetail
yang masing-masingnya terdiri dari satu jenis Produk
dengan jumlah yang berbeda-beda. Atau suatu Berita
memiliki banyak Komentar
. Tanpa komponen pendukungnya, maka benda induknya tidak bermakna. Komentar
tanpa Berita
tidak bermakna, apanya yang mau dikomentari?. Demikian juga Transaksi
tanpa Produk
yang dibeli, tidak ada maknanya.
Dengan demikian, siklus hidup anggota relasi komposisi saling berkaitan. Bila kita menghapus data Berita
tertentu, maka seluruh Berita
nya harus ikut dihapus, karena dia tidak bermakna tanpa induknya. Demikian juga sebaliknya, bila kita menghapus data TransaksiDetail
, maka data Transaksi
juga menjadi invalid.
Relasi composition ini di notasi UML dinyatakan dengan belah ketupat berwarna hitam. Dalam desain database, relasi composition ini disebut juga dengan istilah identifying relationship.
Secara relasi database, umumnya orang tidak membedakan skema antara hubungan aggregation dan composition. Skema antara Departemen
dan Karyawan
bisa dibuat seperti ini
create table departemen (
id INT PRIMARY KEY,
kode VARCHAR(10) UNIQUE NOT NULL,
nama VARCHAR(255) NOT NULL
);
create table karyawan (
id INT PRIMARY KEY,
nik VARCHAR(30) UNIQUE NOT NULL,
nama VARCHAR(255) NOT NULL,
id_departemen INT,
CONSTRAINT fk_dept FOREIGN KEY (id_departemen)
REFERENCES departemen(id)
);
Demikian juga untuk Berita
dan Komentar
skemanya mirip-mirip
create table berita (
id INT PRIMARY KEY,
waktu_publikasi DATETIME NOT NULL,
judul VARCHAR(100) NOT NULL UNIQUE,
isi VARCHAR(255) NOT NULL
);
create table komentar (
id INT PRIMARY KEY,
waktu_publikasi DATETIME NOT NULL,
email VARCHAR(100) NOT NULL UNIQUE,
nama VARCHAR(255) NOT NULL,
isi VARCHAR(255) NOT NULL,
id_berita INT NOT NULL,
CONSTRAINT fk_berita FOREIGN KEY (id_berita)
REFERENCES berita(id)
);
Di jaman dulu lazim juga orang membedakan desain skema antara non-identifying dan identifying relationship. Untuk yang identifying relationship, foreign key dipasang sebagai primary key seperti ini
create table komentar (
id INT PRIMARY KEY,
waktu_publikasi DATETIME NOT NULL,
email VARCHAR(100) NOT NULL UNIQUE,
nama VARCHAR(255) NOT NULL,
isi VARCHAR(255) NOT NULL,
id_berita INT PRIMARY KEY,
CONSTRAINT fk_berita FOREIGN KEY (id_berita)
REFERENCES berita(id)
);
Akan tetapi, karena kerepotan yang ditimbulkan oleh pemakaian composite key (primary key yang terdiri dari beberapa kolom), maka banyak juga orang (termasuk saya) yang tidak menganut pembedaan ini. Jadi skemanya disamakan saja antara non-identifying dan identifying. Paling kita tambahkan constraint NOT NULL
di kolom foreign key untuk relasi identifying dan kita berikan klausa CASCADE
.
Penjelasan lebih lengkap bisa dibaca di sini dan di sini
Sengaja tidak saya buatkan diagram, supaya pembaca berlatih membayangkan skema dari kode program :D Kemampuan membayangkan struktur dari kode ini sangat penting bagi seorang programmer dan hanya bisa didapatkan dari sering berlatih.
Lalu bagaimana cara kita mapping relasi tadi di Hibernate?
Hibernate Mapping
Ada perbedaan mendasar antara relasi di ORM (baik itu Hibernate di Java, ActiveRecord di Rails, ataupun Eloquent di Laravel) dengan relasi di database, yaitu masalah arah (direction).
Relasi di database tidak mengenal arah, sedangkan di ORM mengenal arah.
Apa maksudnya?
Kita ilustrasikan dengan kode program Java, tapi prinsip yang sama juga berlaku dalam Rails (Ruby) dan Laravel (PHP).
Berikut adalah definisi class tanpa relasi untuk relasi di atas.
@Entity @Table(name="berita")
public class Berita {
@Id @GeneratedValue
private Integer id;
@Column(name="waktu_publikasi", nullable=false)
@Temporal(TemporalType.TIMESTAMP)
private Date waktuPublikasi;
@Column(nullable=false)
private String judul;
@Column(nullable=false)
private String isi;
// getter setter tidak ditampilkan
}
@Entity @Table(name="komentar")
public class Komentar {
@Id @GeneratedValue
private Integer id;
@Column(name="waktu_publikasi", nullable=false)
@Temporal(TemporalType.TIMESTAMP)
private Date waktuPublikasi;
@Column(nullable=false)
private String email;
@Column(nullable=false)
private String nama;
@Column(nullable=false)
private String isi;
// getter setter tidak ditampilkan
}
Untuk mendefinisikan relasinya, pertama kita harus menentukan dulu di sisi mana kita mau membuat relasi. Apakah arahnya dari Berita
ke Komentar
atau sebaliknya?
Yang paling umum adalah kita definisikan di sisi Komentar, seperti ini
public class Berita {
// tidak ada perubahan, sama seperti sebelumnya
}
public class Komentar {
// kode program sebelumnya yang tidak berubah tidak ditulis lagi
@ManyToOne
@JoinColumn(name="id_berita", nullable=false)
private Berita berita;
}
Dengan demikian, kita bisa mengakses objek Berita
dari sisi Komentar
seperti ini
List<Komentar> ks = cariKomentarBerdasarkanEmail("endy@muhardin.com");
// tampilkan judul berita
for(Komentar k : ks){
System.out.println("Judul Berita : "+ k.getBerita().getJudul());
}
Tapi sebaliknya tidak bisa. Kita tidak bisa menampilkan Komentar
untuk Berita
tertentu, karena variabelnya tidak ada di sisi Berita
.
Berita b = cariBeritaBerdasarkanJudul("Tol Brexit");
List<Komentar> ks = b.getDaftarKomentar(); // error, tidak ada variabel daftarKomentar di class Berita
Fenomena ini disebut dengan istilah arah atau direction
dalam bahasa Inggris. Relasi satu arah (dari Komentar
ke Berita
) disebut unidirectional. Kita bisa membuat relasi satu arah di sisi mana saja tanpa mempengaruhi skema database, karena database tidak mengenal konsep direction
.
Mari kita pindahkan relasinya ke sisi Berita
.
public class Berita {
// kode program lainnya sama, tidak ditulis lagi
@OneToMany
@JoinColumn(name="id_berita", nullable=false)
private List<Komentar> daftarKomentar
= new ArrayList<>();
}
public class Komentar {
// tidak ada perubahan, sama seperti yang tanpa relasi
// tidak ada juga relasi @ManyToOne
}
Bila mappingnya seperti itu, maka kita bisa menampilkan komentar untuk suatu berita seperti ini
Berita b = cariBeritaBerdasarkanJudul("Tol Brexit");
List<Komentar> ks = b.getDaftarKomentar(); // ok, karena ada variabel daftarKomentar dalam class Berita
Tapi tidak bisa menampilkan Berita
untuk Komentar
tertentu
List<Komentar> ks = cariKomentarBerdasarkanEmail("endy@muhardin.com");
// tampilkan judul berita
for(Komentar k : ks){
// error, karena tidak ada variabel berita dalam class Komentar
System.out.println("Judul Berita : "+ k.getBerita().getJudul());
}
Wah bagaimana dong, saya mau bisa dua-duanya?
Dasar manusia, tidak ada puasnya :P
Tapi no problem, kita bisa bikin relasi dua arah (bidirectional) di sisi Berita
dan Komentar
. Berikut saya tampilkan mapping yang salah dulu
public class Berita {
// kode program lainnya sama, tidak ditulis lagi
@OneToMany
@JoinColumn(name="id_berita", nullable=false)
private List<Komentar> daftarKomentar
= new ArrayList<>();
}
public class Komentar {
// kode program sebelumnya yang tidak berubah tidak ditulis lagi
@ManyToOne
@JoinColumn(name="id_berita", nullable=false)
private Berita berita;
}
Kita tinggal copas saja deklarasi mapping relasi dari kedua contoh di atas. Dengan demikian kita punya mapping dua arah.
Lalu kenapa dibilang salah?
Di jaman dulu, mapping seperti ini dibiarkan sama Hibernate, tapi nanti kacau pas dijalankan. Dia akan menjalankan query duplikat pada waktu kita insert/update relasi. Tapi di jaman sekarang, kesalahan mapping seperti ini akan diperingatkan pada waktu aplikasi dijalankan. Berikut pesan errornya
Caused by: org.hibernate.MappingException: Repeated column in mapping for entity: com.muhardin.endy.belajar.hibernate.mapping.entity.Komentar column: id_berita (should be mapped with insert="false" update="false")
Karena error ini, saya jadi tidak bisa mendemokan apa yang terjadi kalau kita salah mapping seperti ini. Sebetulnya bisa dengan menggunakan Hibernate versi jadul, tapi terlalu ribet. Jadi ya bersyukur saja sudah langsung dicegat sehingga bisa langsung kita perbaiki.
Dia bilang ada mapping yang diulang pada kolom id_berita
.
Kenapa demikian?
Karena relasi dua arah ini (Berita -> Komentar dan Komentar -> Berita) sebetulnya mengacu pada satu relasi database yang sama, yaitu relasi foreign key id_berita
di tabel komentar
yang mengarah ke kolom id
di tabel berita
. Karena relasi aslinya di database hanya satu, maka kedua relasi di Hibernate ini harus memiliki satu penanggung jawab saja.
Ada dua pilihan solusi di sini, apakah penanggung jawabnya ada di sisi Berita
atau di sisi Komentar
. Biasanya, penanggung jawab ada di sisi many, karena di database foreign keynya ada di tabel many, yaitu tabel komentar
. Dengan demikian, deklarasi mapping yang lebih lengkap harusnya ada di dalam class Komentar
. Sedangkan di class Berita
cukup dinyatakan bahwa mappingnya ada di sisi seberang. Ini dilakukan menggunakan modifier mappedBy
. Isinya adalah nama variabel/properti class Berita
di dalam class Komentar
. Ingat ya, nama variabel dalam Java, bukan nama kolom dalam database !!!
Mapping yang benar adalah seperti ini
public class Berita {
// kode program lainnya sama, tidak ditulis lagi
@OneToMany(mappedBy="berita")
private List<Komentar> daftarKomentar
= new ArrayList<>();
}
public class Komentar {
// kode program sebelumnya yang tidak berubah tidak ditulis lagi
@ManyToOne
@JoinColumn(name="id_berita", nullable=false)
private Berita berita;
}
Nah, setelah diperbaiki, kita bisa menjalankan aplikasinya dengan lancar. Berikut kode program untuk menyimpan data ke database
Berita b = new Berita();
b.setJudul("Tol Brexit");
b.setIsi("Tol brexit macet parah");
b.setWaktuPublikasi(new Date());
Komentar k = new Komentar();
k.setEmail("endy@muhardin.com");
k.setNama("Endy Muhardin");
k.setIsi("Wih, ngeri gan");
k.setWaktuPublikasi(new Date());
k.setBerita(b);
b.getDaftarKomentar().add(k);
BeritaDao bd = app.getBean(BeritaDao.class);
bd.save(b);
Dia akan menghasilkan query seperti ini
insert into berita (isi, judul, waktu_publikasi) values (?, ?, ?)
insert into komentar (id_berita, email, isi, nama, waktu_publikasi) values (?, ?, ?, ?, ?)
Bagaimana kalau kita mau penanggung jawabnya di sisi one?
Berikut mappingnya
public class Berita {
// kode program lainnya sama, tidak ditulis lagi
@OneToMany
@JoinColumn(name="id_berita", nullable=false)
private List<Komentar> daftarKomentar
= new ArrayList<>();
}
public class Komentar {
// kode program sebelumnya yang tidak berubah tidak ditulis lagi
@ManyToOne
@JoinColumn(name = "id_berita", nullable = false, insertable = false, updatable = false)
private Berita berita;
}
Walaupun demikian, mapping seperti ini tidak dianjurkan. Kita bisa lihat bahwa dengan mapping seperti ini, querynya kurang optimal. Ada 3 query yang dijalankan untuk menyimpan data ke database
insert into berita (isi, judul, waktu_publikasi) values (?, ?, ?)
insert into komentar (email, isi, nama, waktu_publikasi) values (?, ?, ?, ?)
update komentar set id_berita=? where id=?
Bila kita ingin penanggung jawabnya ada di sisi Berita
, biasanya disebabkan karena Komentar
sifatnya opsional, bisa ada dan bisa tidak ada. Untuk itu akan lebih ideal kalau kita membuat tabel bridging atau join table. Skemanya menjadi seperti ini
create table berita (
id INT PRIMARY KEY,
waktu_publikasi DATETIME NOT NULL,
judul VARCHAR(100) NOT NULL UNIQUE,
isi VARCHAR(255) NOT NULL
);
create table komentar (
id INT PRIMARY KEY,
waktu_publikasi DATETIME NOT NULL,
email VARCHAR(100) NOT NULL UNIQUE,
nama VARCHAR(255) NOT NULL,
isi VARCHAR(255) NOT NULL
);
create table komentar_berita (
id INT PRIMARY KEY,
id_berita INT NOT NULL,
id_komentar INT NOT NULL,
CONSTRAINT fk_berita FOREIGN KEY (id_berita)
REFERENCES berita(id),
CONSTRAINT fk_komentar FOREIGN KEY (id_komentar)
REFERENCES komentar(id)
);
Dan mappingnya menjadi seperti ini
public class Berita {
// kode program lainnya sama, tidak ditulis lagi
@OneToMany
@JoinTable(
name="komentar_berita",
joinColumns=@JoinColumn(name="id_berita", nullable=false),
inverseJoinColumns=@JoinColumn(name="id_komentar", nullable=false)
)
private List<Komentar> daftarKomentar
= new ArrayList<>();
}
public class Komentar {
// kode program sebelumnya yang tidak berubah tidak ditulis lagi
@ManyToOne
@JoinTable(
name = "komentar_berita",
joinColumns = @JoinColumn(name = "id_komentar", insertable = false, updatable = false),
inverseJoinColumns = @JoinColumn(name = "id_berita", insertable = false, updatable = false)
)
private Berita berita;
}
Ada sedikit perbedaan dalam cara menyimpan datanya
Berita b = new Berita();
b.setJudul("Tol Brexit");
b.setIsi("Tol brexit macet parah");
b.setWaktuPublikasi(new Date());
Komentar k = new Komentar();
k.setEmail("endy@muhardin.com");
k.setNama("Endy Muhardin");
k.setIsi("Wih, ngeri gan");
k.setWaktuPublikasi(new Date());
b.getDaftarKomentar().add(k);
BeritaDao bd = app.getBean(BeritaDao.class);
bd.save(b);
Kita tidak perlu lagi memasangkan Berita
ke Komentar
. Ini akan ditangani secara otomatis oleh Hibernate.
Berikut SQL yang dihasilkan untuk menyimpan data
insert into berita (isi, judul, waktu_publikasi) values (?, ?, ?)
insert into komentar (email, isi, nama, waktu_publikasi) values (?, ?, ?, ?)
insert into komentar_berita (id_berita, id_komentar) values (?, ?)
Mapping Aggregation vs Composition
Di atas tadi sudah kita bahas perbedaan aggregation dan composition, yaitu mengenai masalah siklus hidup. Untuk mengimplementasikan relasi aggregation, kita tidak boleh menghapus sisi many apabila sisi one dihapus. Teknisnya, ada beberapa hal yang harus kita lakukan:
- Penanggung jawabnya harus di sisi many
- Jangan gunakan opsi cascade di sisi one
- Pada waktu menghapus sisi one, set dulu null di sisi many
Sedangkan untuk relasi composition, berlaku sebaliknya. Kita ingin sisi many juga terhapus pada saat kita menghapus sisi one. Untuk itu:
- Penanggung jawab boleh di sisi one atau many. Bebas saja
- Gunakan opsi cascade dan orphanRemoval.
@OneToMany(cascade=Cascade.ALL, orphanRemoval=true)
. Orphan removal ini gunanya supaya pada saat kita membuang many dariList
, Hibernate akan menghapusnya dari database pada saat kitasave
sisi one.
Penutup
Demikianlah penjelasan tentang serba serbi mapping relasi pada ORM. Konsep ini berlaku di berbagai produk ORM yang populer seperti ActiveRecord di Ruby on Rails dan Eloquent di Laravel. Kode program yang ada di artikel ini bisa dilihat dan diunduh di Github, dan dicoba sendiri. Silahkan checkout sesuai komentar di commit message untuk mencoba berbagai variasinya.
Semoga bermanfaat