Dasar-dasar Aplikasi Web Java
20 Jan 2014Pada artikel terdahulu, kita telah membahas tentang pentingnya penguasaan terhadap konsep dasar. Kali ini, kita akan membahas tentang konsep dasar aplikasi web di Java. Ini juga akan menjawab pertanyaan yang sering ditanyakan di forum yaitu
Saya ingin belajar Java Enterprise Edition (Java EE), apa yang pertama harus saya pelajari?
Java EE sangat luas cakupannya, di antaranya adalah:
- Java Servlet
- JavaServer Faces
- JavaServer Pages
- Java Persistence
- dan masih banyak lagi
Untuk bisa memahami semuanya, tentu kita harus memulai dari yang paling sederhana dulu, yaitu Java Servlet. Teknologi ini adalah dasar dari semua aplikasi web di Java. Tanpa pemahaman terhadap teknologi ini, sulit bagi kita untuk mempelajari framework atau library yang lebih canggih seperti Spring MVC, Struts, JavaServer Faces, dan berbagai framework web lainnya. Kenapa sulit? Karena semua framework tersebut dibangun di atas Java Servlet. Kalau pondasinya saja tidak paham, bagaimana mau belajar yang lain?
Ada beberapa hal penting yang harus dipahami dalam Java Servlet, yaitu:
- Struktur Folder Aplikasi Web Java
- Alur eksekusi HTTP Request sampai menghasilkan HTTP Response
-
Tiga komponen Java Servlet yaitu:
- Servlet
- Filter
- Listener
Mari kita bahas satu persatu.
Struktur Folder
Aplikasi web Java struktur foldernya harus mengikuti kaidah berikut
Gambar di atas adalah struktur folder aplikasi yang siap dijalankan. Oleh karena itu kita tidak melihat adanya source code Java di sana.
Setelah kita memiliki struktur folder seperti di atas, aplikasi siap dipaketkan (package) supaya bisa dideploy di application server. Packaging dilakukan dengan membungkus folder di atas dengan algoritma zip
. Kita bisa menggunakan aplikasi kompresi seperti WinZip ataupun WinRAR. Bila kita menggunakan WinRAR, harus diingat bahwa algoritma yang digunakan haruslah zip
, bukan rar
Setelah di-zip, rename extension file menjadi war
agar dikenali oleh application server. war
merupakan singkatan dari Web Archive.
Untuk menjalankan aplikasi di application server (misalnya Tomcat), berikut langkah-langkah deployment:
- masukkan file
war
ke folder deployment sesuai merek application server yang digunakan - contoh: untuk Tomcat, folder deploymentnya adalah
webapps
- Tomcat akan meng-extract file
war
tersebut - Setelah deployment selesai (ditandai dengan file telah diextract dan tidak ada error di log) aplikasi bisa dibrowse di
http://ip-server:port/nama-file-war/index.html
Bila aplikasi tidak lagi digunakan, kita bisa melakukan undeploy. Caranya:
- hapus file
war
dari folder deployment - setelah folder aplikasi terhapus, undeploy berarti sukses
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam struktur folder di atas, yaitu:
- Folder
WEB-INF
- File
web.xml
Folder WEB-INF
Folder ini adalah folder khusus. Dia tidak bisa dibrowse oleh user aplikasi. Maksudnya adalah, user aplikasi tidak bisa mengetik http://localhost:8080/belajar/WEB-INF
di browser untuk menampilkan isi folder WEB-INF
. Jadi bila kita memiliki file yang tidak boleh dilihat user (misalnya konfigurasi, logfile, file temporary, dan sebagainya), kita bisa letakkan file-file tersebut dalam folder WEB-INF
.
Di dalam folder ini biasanya ada dua folder khusus lain, yaitu
classes
: berisi file*.class
hasil kompilasi dari source code*.java
kitalib
: berisi file*.jar
, library tambahan yang kita gunakan seperti driver JDBC, JSON processor, pengolah tanggal, dan lainnya
File web.xml
File ini berisi konfigurasi dari aplikasi web kita. Di Java EE versi terbaru, file ini tidak harus ada. Tapi di Java EE versi terdahulu, dia wajib disertakan. Untuk amannya, agar aplikasi kita kompatibel dengan application server jadul, ada baiknya kita sertakan saja. Toh file ini juga akan kita buat kalau kita menggunakan framework seperti Spring MVC, JSF, Struts, dan sebagainya. Berikut isi file web.xml
yang paling sederhana, yaitu hanya berisi root tag webapp
kosong.
<?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?>
<web-app xmlns="http://java.sun.com/xml/ns/javaee"
xmlns:xsi="http://www.w3.org/2001/XMLSchema-instance"
xsi:schemaLocation="http://java.sun.com/xml/ns/javaee
http://java.sun.com/xml/ns/javaee/web-app_3_0.xsd"
version="3.0">
</web-app>
Nantinya, file ini bisa berisi konfigurasi:
- Servlet
- Filter
- Listener
- Welcome Page : halaman yang dibuka kalau user tidak menyebutkan apa-apa, misalnya
http://aplikasi-saya.com/
- Error Page : halaman error bila URL yang diminta tidak ada (404), user belum login (401), ijin akses tidak memadai (403), error aplikasi (500), dan sebagainya
- Session timeout : rentang waktu user tidak mengakses aplikasi hingga session-nya dinyatakan kadaluarsa
Alur Eksekusi HTTP
Apa yang terjadi bila kita mengetik
http://localhost:8080/aplikasi-web-sederhana/halo.php?nama=endy
di browser?
- Browser akan mengakses port 8080 di localhost, yaitu komputer kita sendiri.
- Kita asumsikan bahwa Tomcat berjalan di port 8080, maka request ini akan diterima Tomcat
- Tomcat akan mencari aplikasi bernama
aplikasi-web-sederhana
. Biasanya aplikasi ini ditandai dengan adanya folderaplikasi-web-sederhana
dalam folder<lokasi instalasi tomcat>/webapps
. Folder ini akan terbentuk bila kita mendeploy file bernamaaplikasi-web-sederhana.war
seperti telah dijelaskan di atas. - Tomcat akan mencari kode program yang bertanggung jawab menerima request
halo.php
. Biasanya penanggung jawab ini adalah servlet yang dideklarasikan dalamaplikasi-web-sederhana/WEB-INF/web.xml
- Bila penanggung jawab tidak ditemukan, Tomcat akan mengembalikan kode error 404, artinya tidak ditemukan. Bila penanggung jawab ada, maka Tomcat akan memberikan data-data request kepada penanggung jawab ini untuk ditangani. Data request yang tersedia diantaranya adalah request parameter, HTTP header, dan request body
- Servlet yang bertanggung jawab akan memproses request, kemudian menghasilkan response. Response dikirim ke browser yang mengaksesnya.
Sebagai ilustrasi, untuk menangani request http://localhost:8080/aplikasi-web-sederhana/halo.php?nama=endy
, kita harus membuat deklarasi servlet di web.xml
sebagai berikut:
<servlet>
<servlet-name>halo</servlet-name>
<servlet-class>com.muhardin.endy.training.web.HaloServlet</servlet-class>
</servlet>
<servlet-mapping>
<servlet-name>halo</servlet-name>
<url-pattern>/halo.php</url-pattern>
</servlet-mapping>
Kemudian membuat class HaloServlet
dalam package com.muhardin.endy.training.web
yang isinya sebagai berikut
public class HaloServlet extends HttpServlet {
public void doGet(HttpServletRequest request, HttpServletResponse response) {
try {
String asal = request.getRemoteAddr();
String nama = request.getParameter("nama");
String output = "<html>";
output += "<body>";
output += "<h1>Halo "+nama+"</h1>";
output += "<h2>Anda datang dari "+asal+"</h2>";
output += "</body>";
output += "</html>";
// content type = html
response.setContentType("text/html");
response.getWriter().print(output);
} catch (IOException ex) {
Logger.getLogger(HaloServlet.class.getName()).log(Level.SEVERE, null, ex);
}
}
}
Pembaca yang teliti akan merasa heran
Lho kok ekstensi requestnya
.php
?
Aplikasi web Java tidak peduli terhadap ekstensi request. Yang penting sesuai dengan mapping dalam web.xml
. Jadi kita bisa pasang halo.php
, halo.jsp
, halo.html
, halo.asp
, bahkan halo.halo
. Selama URL tersebut terdaftar dalam web.xml
, maka request akan diproses dengan baik.
Source code lengkap bisa diakses di sini
Komponen Aplikasi Web Java
Servlet
Digunakan untuk menerima HTTP request dan membuat HTTP response
Cara membuat:
- Buat class yang extends
HttpServlet
-
Implement method sesuai HTTP method yang akan kita gunakan.
- GET -> doGet(HttpServletRequest req, HttpServletResponse res)
- POST -> doPost(HttpServletRequest req, HttpServletResponse res)
- dst
- Buat mappingnya di
web.xml
- Compile dan deploy ke application server
- Test browse ke
http://localhost:8080/aplikasi-web-sederhana/halo.php?nama=endy
HaloServlet.java
public class HaloServlet extends HttpServlet {
public void doGet(HttpServletRequest request, HttpServletResponse response) {
try {
String asal = request.getRemoteAddr();
String nama = request.getParameter("nama");
String output = "<html>";
output += "<body>";
output += "<h1>Halo "+nama+"</h1>";
output += "<h2>Anda datang dari "+asal+"</h2>";
output += "</body>";
output += "</html>";
// content type = html
response.setContentType("text/html");
response.getWriter().print(output);
} catch (IOException ex) {
Logger.getLogger(HaloServlet.class.getName()).log(Level.SEVERE, null, ex);
}
}
}
web.xml
<servlet>
<servlet-name>halo</servlet-name>
<servlet-class>com.muhardin.endy.training.web.HaloServlet</servlet-class>
</servlet>
<servlet-mapping>
<servlet-name>halo</servlet-name>
<url-pattern>/halo.php</url-pattern>
</servlet-mapping>
Filter
Digunakan untuk :
- mencegat HTTP request sebelum ditangani servlet
- mencegat HTTP response sebelum dikirim ke requester
Contoh penggunaan :
- memproteksi URL yang membutuhkan login (Spring Security)
- mendekorasi HTML dengan header/footer/sidebar (Sitemesh)
- kompresi response
Contoh implementasi :
Java (kode program)
public class HaloFilter implements Filter{
public void init(FilterConfig fc) throws ServletException {
System.out.println("Filter diinisialisasi");
}
public void doFilter(ServletRequest request, ServletResponse response, FilterChain fc) throws IOException, ServletException {
System.out.println("Mencegat request");
fc.doFilter(request, response);
System.out.println("Mencegat response");
}
public void destroy() {
System.out.println("Filter di-destroy");
}
}
web.xml (konfigurasi)
<filter>
<filter-name>haloFilter</filter-name>
<filter-class>com.muhardin.endy.training.web.HaloFilter</filter-class>
</filter>
<filter-mapping>
<filter-name>haloFilter</filter-name>
<url-pattern>/*</url-pattern>
</filter-mapping>
Listener
Digunakan untuk merespon event dalam aplikasi, misalnya:
- aplikasi distart / deploy (context created)
- aplikasi distop / undeploy (context destroyed)
- session dibuat
- session timeout
- session dihapus (invalidation)
Contoh implementasi:
Java (kode program)
public class HaloListener implements ServletContextListener, HttpSessionListener{
public void contextInitialized(ServletContextEvent sce) {
System.out.println("Aplikasi start");
}
public void contextDestroyed(ServletContextEvent sce) {
System.out.println("Aplikasi stop");
}
public void sessionCreated(HttpSessionEvent hse) {
System.out.println("Ada session baru");
}
public void sessionDestroyed(HttpSessionEvent hse) {
System.out.println("Session di-destroy");
}
}
web.xml (konfigurasi)
<listener>
<listener-class>com.muhardin.endy.training.web.HaloListener</listener-class>
</listener>
Demikianlah konsep dasar aplikasi web di Java. Untuk bisa memahami, tentu kita harus sering berlatih membuat kode program, tidak hanya membaca tutorial saja. Contoh kode program lainnya bisa dilihat di sini. Silahkan dipraktekkan dan dilihat hasilnya.